No
|
Kriteria
|
|||||
Nama
Dagang
|
Bahan
Aktif
|
Warna
|
Bentuk
|
Bau
|
Tekstur
|
|
1
|
Organik
halus
|
BA:P
|
Coklat
|
Tidak
beraturan
|
Seperti
bau tanah
|
Kasar
|
2
|
Urea
|
|
Putih
Bening
|
Kristal
|
Berbau
pesing
|
Kasar
|
3
|
Organik
Kelelawar
|
BA:P
|
Abu-abu
kehitaman
|
Kapsul
Silinder
|
Seperti
bau kotoran kering
|
Kasar
|
4
|
ZK
|
BA:K
|
Putih
|
Serbuk
|
Apek
|
Halus
|
5
|
Sp36
|
|
Abu-abu
|
Bergumpal
tidak beraturan
|
Seperti
bau belerang
|
kasar
|
No
|
Nama
Dagang
|
Tujuan
Penggunaan
|
1
|
Organik
halus
|
|
2
|
Urea
|
1. Membuat daun tanaman lebih hijau
segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai
peranan sangat penting dalam proses fotosintesa.
|
3
|
Organik
Kelelawar
|
1. Menetralkan
keasaman tanah.
2. Meningkatkan unsur hara tanah
3. Akar lebih banyak
4. Batang tanaman lebih besar.
5. Tanaman
lebih kokoh dan kuat.
6. Daun lebih lebar dan tebal.
7. Warna daun hijau muda (pupus)
8. Daun
tegak lurus.
9. Padi mentes (padat)
10. Beras lebih pulen.
11. Mengurangi
gulma
12. Menguatkan
batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada
tanaman
|
4
|
ZK
|
1. Memperkuat daya tahan tanaman
terhadap serangan hama penyakit
2. Merupakan pilihan terbaik untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium
3. Untuk tanaman Tembakau :
memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan produksi daun dan jumlah
bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok, meningkatkan daya
bakar rokok
4. Untuk tanaman Kentang :
meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama penyimpanan
5. Untuk tanaman Nanas :
meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan
daya tahan buah selama penyimpanan
|
5
|
Sp
36
|
1. Memacu pertumbuhan akar dan sistim
perakaran yang baik
2. Memacu pembentukan bunga dan
masaknya buah/biji
3. Mempercepat panen
4. Memperbesar prosentase
terbentuknya bunga menjadi buah/biji
5. Menambah daya tahan tanaman
terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
|
No
|
Nama
Dagang
|
Teknis
Penggunaan
|
||
Tanaman
|
Dosis
|
Konsentrasi
|
||
1
|
Organik
halus
|
Pangan,
hortikultura, dan perkebunan
|
Pangan
1-2 ton/ha
Hortikultura
2-4 ton/ha
Perkebunan
2,5-5 kg/pohon
|
N
= 1,04 %
P2O5
= 0,95 %
K2O
= 1,46%
|
2
|
Urea
|
Untuk
semua jenis tanaman pati horti
|
Padi
250 kg urea/ha
Jagung 285 kg urea/ha
Kedelai
100-150 kg/ha
Kacang
tanah 100-150 kg/ha
Ubi
200-300 kg/ha
Bawang
merah/putih 300-400 kg/ha
Kentang
300-400 kg/ha
Kubis,
wortel, tomat/cabe 300-400 kg/ha
Kacang
panjang/buncis 100-150 kg/ha
Brokoli
200-300 kg/ha
Semangka/melon
300-400 kg/ha
Jeruk,
apel, mangga, anggur 500-600 kg/ha
|
Kadar air maksimal 0,50%
· Kadar Biuret maksimal 1%
· Kadar Nitrogen minimal 46%
|
3
|
Organik
kelelawar
|
Pangan,
hortikultura, dan perkebunan
|
Pangan
1-2 ton/ha
Hortikultura
5-10 ton/ha
Perkebunan
5-10 ton/ha
berkisar
2-3 sendok makan per tanaman dapat dilakukan sebulan sekali
|
Nitrogen
(N) = 5,7
Phospor (P2O2) = 8,6 Kalium (K2O) = 2,0 |
4
|
ZK
|
Tembakau,
umbi, dan buah
|
Umbi
= 108 kg/ha
Padi
= 75 kg/ha
Jagung
= 100 kg/ha
Kacang
tanan = 50-100 kg/ha
Bawang
merah/putih = 300-400 kg/ha
Kentang
= 400-500 kg/ha
Kubis,tomat,cabe,
dan wortel =300-400 kg/ha
Kacang
panjang, buncis = 100-150 kg/ha
Semangka/melon
= 300-400 kg/ha
Jeruk,apel,mangga
= 500-600 kg/ha
|
Kalium ( K2O)
: 50%
· Sulfur (S) : 17%
· Kadar Klorida (Cl) maksimal
2,5%
· Kadar air maksimal 1%
|
5
|
Sp36
|
Untuk
tanaman tahunan
|
6-15
bulan = 260 g/ph/th
190
g/ph/th (frekuensi pemupukan 2 kali / tahun)
|
Kadar P2O5
total minimal 36%
· Kadar P2O5
larut Asam Sitrat minimal 34%
· Kadar P2O5
larut dalam air minimal 30%
· Kadar air maksimal 5%
· Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4
maksimal 6%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar