my cat


Senin, 17 Juni 2013

Contoh analisis jurnal


Analisis Jurnal yang berjudul “Pengukuran dan Analisis Produktivitas Produksi dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di
PG. Krebet Baru Malang”
 


Ringkasan
 
Latar belakang
PG.Krebet Baru merupakan perusahaan yang memproduksi gula. PG.Krebet Baru mengalami pasang surut dalam memproduksi gula. Kondisi ini berdampak pada penurunan produksi. PG. Krebet Baru mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui produknya. Untuk itu perusahaan harus menyelesaikan permasalahan, yaitu pengukuran produktivitas di masa yang akan dating. Dalam permasalahan ini peneliti menggunakan metode pengukuran OMAX yang dapat mengatasi masalah-masalah dalam kesulitan pengukuran produktivitas perusahaan dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa datang.
            Tujuan penenlitian yaitu mengukur dan menganalisis produktivitas perusahaan di bagian produksi dan menentukan rencana usulan perbaikan agar produktivitas perusahaan meningkat untuk masa depan.
Metode Dasar Penelitian
            Metode dasar penelitian yang digunakan  adalah metode descriptif analisis.  Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian untuk memberikan pemecahan masalah melalui pengumpulan data berupa gambaran mengenai kondisi atau perusahaan, pengolahan dan interpretasi data.
Pengolahan Data
Pengolahan  data diperoleh dengan metode OMAX. Lagkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
1.      Menentapkan criteria
Kriteria yang akan diukur adalah 3 kriteria :
a.       Kriteria 1 adalah produktivitas pemakaian bahan baku
b.      Kriteria 2 adalah produktivitas pemakaian Jam kerja mesin
c.       Kriteria 3 adalah produktivitas lama hari giling
Tabel 1. Data Jumlah produk yang dihasilkan dalam pemakaian bahan baku , Jam kerja mesin, serta Lama hari giling
Periode
(Thn)
Jumlah  Produk Yang Dihasilkan  (ton)
Bahan Baku
(ton)
Jam Kerja Mesin (jam)
Lama Hari Giling (hari)
2006
103.113,60
1.410.000
5490
235
2007
107.148,48
1.440.000
5634
240
2008
100.872,20
1.380.000
5310
230
2009
109.838,40
1.500.000
5760
250
2.      Perhitungan rasio performance
Tabel 2. Hasil Rasio performance
Rasio        periode
2006
2007
2008
2009
Output thd pemakaian bahan  baku
0,0731
0,0744
0,0731
0,0732
Output thd pemakaian jam kerja mesin
18,7821
19,0182
18,9966
19,0692
Output thd lama hari giling
438,7813
446,452
438,5748
439,3536
 
3.      Penentuan target sasaran akhir (skor 10)
Skor 10 merupakan nilai produktivita yang diharapkan (sasaran akhir yang ngin dicapai) pabrik. Nilai BKA untuk criteria bahan baku sebesar 0,0748. Sedangkan untuk criteria jam kerja mesin nilai produktivitas yang diharapkan adalah 19,3466 dan criteria lama hari giling produktivitas yang diharapkan adalah 452,1566
4.      Penentuan sasaran jangka pendek (skor 3)
Skor 3 merupakan niali produktivitas yang telah dicapai selama ini. Nilai pada skor 3 diperoleh dengan merta-ratakan nilai rasio tiap kriteria
5.      Penentuan nilai produktivitas terburuk ( skor 0)
Nilai BKB criteria bahan baku 0,0718, jam kerja mesin 18,5864, lama hari giling 429,4244
6.       Produktivitas realistis (skor 1-2 dan skor 4-9)
Interval antara skor 0-3: Kriteria bahan baku 0,0005 ; criteria jam kerja mesin 0,1267 ; criteria lama hari giling 3,7887
7.      Perhitungan score, weight, dan value
Table 3. Hasil pembobotan tiap criteria produktivitas
Kriteria
Bobot
Produktivitas Bahan Baku
0,42
Produktivitas Jam Kerja Mesin
0,33
Produktivitas Lama Hari Giling
0,25
8.      Perhitungan performance indicator
Evaluasi Produktivitas
Berdasarkan Perhitungan untuk menghasilkan gula sebanyak 109.838,4 ton per tahun diperlukan 1.490.344,64 ton tebu. Berdasarkan  kondisi awal tahun 2009, PG. Krebet Baru menggunakan tebu sebanyak 109.838,4 ton. Dengan demikian tebu yang tidak dimanfaatkan secara efisien sebanyak 9655,36 ton
                Berdasarkan perhitungan untuk menghasilkan gula sebanyak 109.838,4 ton per tahun diperlukan 5758,21 jam kerja mesin. Berdasarkan kondisi awal tahun 2009, PG. Krebet Baru menggunakan 5760 jam kerja mesin untuk mrnghasilkan gula sebanyak 109.838,4 ton. Dengan demikian jam kerja yang tidak dimanfaatkan secara efisien sebanyak 1,79 jam.
            Berdasarkan perhitungan untuk menghasilkan gula sebnayak 109.838,4 ton per tahun diperlukan hari giling sebanyak 248 hari. Berdasarkan kondisi awal tahun 2009, PG. Krebet Baru menyelesaikan giling selama 250 hari. Hari giling pada tahun 2009 ini lebih sebanyak 2 hari dari teori sebenarnya.
Kesimpulan
Rencana usulan perbaikan untuk peningaktan produktivitas di PG. Krebet Baru adalah mengusulkan pemakaian bahan baku, jam kerja mesin dan lama hari giling untuk menghasilkan produktivitas dengan skor 5. Untuk menghasilkan produk sebanyak 109.838,4 ton per tahun diperlukan tebu sebanyak 5758,20 jan dan hari giling selama 248 hari.







Komentar mengenai Jurnal
            Pada jurnal, metode analisis produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (OMAX) hanya memperhatikan  tiga criteria produktivitas yaitu criteria produktivitas pemakaian bahan baku,kriteria produktivitas jam kerja mesin, dan criteria produktivitas lama hari giling. Tetapi hal lain belum diperhatikan seperti produktivitas karyawan mengingat penggerak proses produksi suatu perusahaan adalah karyawannya, apabila produktivitas karyawan di suatu perusahaan menurun akan mengakibatkan proditivitas lainnya juga menurun.Selain itu seperti saran yang telah disebutkan dalam jurnal yaitu adanya tambahan criteria jumlah jam kerusakan mesin, dan criteria rendemen yang didapat, Sebab semakin banyak criteria yang digunakan analisis produktivitas yang dilakukan akan semakin akurat.
Dengan menggunakan metode OMAX sutu perusahaan dapat memperkirakan pemakaian bahan baku, jam kerja mesin serta lama hari giling yang sesuai untuk dilakukan dan  sebagai acuan untuk kegiatan produktivitas masa depan, Tetapi terkadang suatu hal tak terduga dapat mempengaruhi dan bahkan mengakibatkan acuan yang telah dibuat tidak sesuai dengan yang terjadi. Seperti tiba-tiba terjadi gagal panen tebu  secara besar-besaran padahal tebu adalah bahan baku utama pembuatan gula, maka akan pembuat perusahaan kesulitan menyediakan bahan baku sesuai perkiraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar