my cat


Selasa, 19 November 2013

buah



Buah Mentega (Bisbul) [Diospyros philippensis (Desr.) Gurke]

Buah mentega termasuk dalam genus Diospyros, suku Ebenaceae. Buah mentega ini tergolong dalam satu genus dengan buah kesemek (Diospyros kaki) yang banyak terdapat di daerah lain, namun buah kesemek tidak dijumpai di Kalimantan. Tanaman buah mentega ini berbentuk pohon atau perdu. Tinggi tanaman rata-rata 5—15 m, diameter batang 50 cm dan berakar tunggang. Daunnya tunggal, berseling, bentuk lonjong, ujung daun runcing, tangkai pendek dan warna daun hijau gelap. Panjang daun 25—29 cm dan lebar daun 10—12 cm dengan pinggir daun rata. Daunnya berukuran besar, oleh karena itu tanaman ini dapat digunakan sebagai pohon pelindung dan penahan angin. Bunga terletak di ketiak daun, berkelamin tunggal atau hermafrodit, bunga jantan umumnya majemuk sedangkan bunga betina soliter. Buah bertipe buah buni (Anonim, 2000; Wahdah, et al., 2002). Bisbul adalah nama sejenis buah sekaligus tumbuhan penghasilnya. Tumbuhan ini berkerabat dengan kesemek dan kayu hitam.
Buah mentega ini juga disebut bisbul atau mabolo (Indonesia). DiMalaysia disebut buah lemak  dan juga buah mentega. Di Inggris disebut velvet apple. Di Filipina disebut mabolo, kemagong dan tabang (Anonim, 2000). Tanaman banyak tumbuh di pekarangan atau di kebun bercampur dengan tanaman lain. Habitat tumbuhnya adalah dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 m dpl. Tanaman ini jarang dibudidayakan. Tanaman dapat diperbanyak dengan biji, cangkok dan okulasi. Namun, kadangkadang pohon berumah dua sehingga tidak berbuah jika hanya ada satu jenis kelamin. Musim berbunga dan berbuahnya sepanjang tahun. Di Kalimantan Selatan buah mentega ini banyak dijual di pasar atau dipinggirpinggir jalan.
Bisbul merupakan pohon yang sedang tingginya, 10-30 m, meskipun umumnya hanya sekitar 15 m atau kurang. Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk kerucut yang lebat dan rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya.
Daun-daun tersusun berseling, berbentuk lonjong, 2,5-12 × 8-30 cm, bertepi rata, dengan pangkal membundar dan ujung meruncing, bertangkai sekitar 1,7 cm. Sisi atas daun hijau tua, mengkilap, seperti kulit; sisi bawah berbulu halus, keperakan. Daun muda hijau muda sampai merah jambu. Berumah dua, bunga-bunga jantan tersusun dalam payung menggarpu, 3-7 kuntum, di ketiak daun; berbilangan 4, daun mahkota berbentuk tabung, putih susu. Bunga betina soliter, bertangkai pendek dan terletak di ketiak daun.
Buah buni bulat atau bulat gepeng, 5-12 × 8-10 cm, berbulu halus seperti beludru, coklat kemerahan kemudian merah terang dan lalu agak kusam apabila masak, dengan “topi” dari kelopak bunga yang tidak rontok. Daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, manis agak sepat dan berbau harum; ditutupi kulit buah yang tipis berbulu. Bau keras agak mirip keju dan durian, bagi sebagian orang terasa memualkan, bahkan ada pula yang menyebutkan baunya mirip dengan kotoran kucing. Biji hingga 10 butir, berkulit kecoklatan, berbentuk baji agak mirip keping buah jeruk, 4 × 2,5 × 1,5 cm (di bagian tebalnya).

Karakteristik Fisik Buah Mentega
Warna kulit buah muda dan buah setelah masak sama yaitu coklat kemerahan sehingga sulit untuk membedakan antara buah yang muda dan yang telah masak. Pada permukaan kulit terdapat bulu halus seperti beludru dan agak gatal. Oleh karena itu perlu adanya teknologi yang dapat menghilangkan rasa gatal tersebut. Ukuran buah mentega tergolong sedang, dengan berat buahbervariasi dari 60—407 g (Antarlina, et al., 2003), atau terdapat 5—8 buah/kg (Wahdah, et al. 2002). Buah yang berukuran kecil pada umumnya tidak berbiji, sedangkan yang besar berbiji. Biji berbentuk pipih dan jumlah biji 0—8 biji (Antarlina, et al., 2003) atau 0—12 biji (Anonim, 2000).
Karakteristik Kimia Buah Mentega
Buah mentega ini tergolong buah yang tidak terlalu berair, kadar airnya sebesar 68,89%. Kadar pati dan kadar gula cukup tinggi, masingmasing sebesar 14,68% dan 16,31%. Kadar vitamin C sebesar 33 mg/100g (Anonim 1981). Kadar protein dan lemak tergolong rendah masing-masing sebesar 0,70—1,99% dan 0,20—0,24%. Demikian pula kadar serat kasarnya rendah yaitu 0,34%. Buah mentega mengandung vitamin A sebesar 55 IU.
Hasil dan kegunaan
Bisbul tumbuh dengan baik di daerah tropika beriklim muson, pada berbagai jenis tanah sampai dengan ketinggian 800 m dpl. Di Filipina, bisbul berbuah antara Juni-September; namun di Bogor buah telah dapat dipetik antara Maret-Mei.
Pohon ini terutama ditanam untuk buahnya, yang dapat dimakan segar atau sebagai campuran minuman dan rujak. Kayunya berkualitas baik, coklat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras; di Filipina (dinamai kamagong) merupakan bahan kerajinan yang berharga dan dilindungi oleh undang-undang. Karena tajuknya yang bagus, pohon bisbul juga kerap ditanam di taman-taman dan tepi jalan.

Pemanfaatan Buah Mentega Untuk Pangan
Berdasarkan komponen kimia dan karakter fisiknya, maka buah mentega ini di samping sebagai buah meja (buah segar), juga sesuai untuk diolah menjadi keripik buah yang diproses menggunakan penggoreng vakum dan produk tepung yang digunakan sebagai tepung campuran pada berbagai bahan pangan (produk rerotian). Bahkan menurut Anonim (2000), buah mentega ini dapat diolah menjadi selai/jem. Namun, saat ini masyarakat belum ada yang mengolahkan, sehingga perlu sosialisasi terhadap pemanfaatan buah mentega khususnya menjadi berbagai produk olahan
Dapus
Anonim, 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI. Bhratara Karya Aksara, Jakarta. 57h.
Anonim, 2000. Tanaman Buah Kebun Raya Bogor. Penyunting: D. Latifah,
Sudarmono, Sutrisno, T. Handayani. Seri koleksi kebun raya vol 1,
No. 4. LIPI. 82h.
Antarlina, S.S., I. Noor, H. Dj. Noor, S. Umar dan Muhammad. 2003.
Pemanfaatan Sumberdaya Tanaman Buah-buahan Lokal
Kalimantan Selatan untuk Agroindustri. Laporan Akhir Balittra.
Banjarbaru.17h.
Wahdah, R., C. Nisa dan B.F. Langai. 2003. Karakterisasi Sifat Fisik Buah
dan Kandungan Gizi Buah-buahan di Lahan Kering Kalimantan
Selatan. Fakultas Pertanian Unlam bekerja sama dengan BPTP
Kalimantan Selatan, Banjarbaru. 122h.




1 komentar: